Sabtu, 24 Oktober 2015

Sejarah LoPro Adventure

Beberapa orang yang saya sodori kartu nama LoPro, sebagian besar bertanya, "apa artinya mas?", "ini kayak singkatan ya mas, apa kepanjangannya?", Hal ini sangat wajar karena sebagian dari mereka memang berasal dari luar Banyuwangi, namun juga tak sedikit yang bertanya meskipun dari Banyuwangi.

Nama LoPro sengaja saya ambil dari bahasa Asli Banyuwangi (Bahasa Osing) yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti bermain/ke luar rumah. Makna kedua, saya sengaja membuat huruf L dan P besar/kapital karena agar orang lebih mudah menebak bahwa itu adalah sebuah akronim, dan benar saja, saya buat dari Low Profile. Ketika orang memberi nama seorang anak atau sebuah benda, maka didalamnya pasti terselip doa, demikian juga saya. Harapan ke depan ketika bisnis ini berkembang dan menjadi besar, pemilik akan tetap bersahaja, sederhana dan tidak takabur.

Pasti telah banyak orang yang lebih dulu berkecimpung di dunia pariwisata di Banyuwangi. Apalagi setelah Banyuwangi menjadi sangat terkenal berkat promosi besar-besaran pemerintah yang dikepalai oleh sosok pemimpin cerdas bupati Abdullah Azwar Anas. Potensi di berbagai bidang terasa begitu banyak muncul di permukaan. peluang ini yang akhirnya saya tangkap sehingga berdirilah LoPro.

Perlu untuk diketahui, ada satu hal yang menginspirasi berdirinya LoPro, Berawal dari ajakan seorang teman yang ingin mendirikan sebuah perusahaan jasa di bidang pariwisata, kami berdua mendirikan Usaha Agent Traveling bernama Portal Petualang. Tepat 1 Mei 2014 kami mulai beroperasi. Waktu berjalan seiring dengan perjuangan kami membuatnya dikenal lebih banyak orang, melalui media sosial, relasi, sahabat dan teman kantor dulu, kami membuatnya menjadi tak asing di telinga mereka. Hingga akhirnya teman saya ini memutuskan untuk menjadi PNS di Bali, setelah menjalani serangkaian test tentunya :).

Saya putuskan untuk tidak meneruskan perjuangan Portal Petualang, namun saya memilih untuk membuat bendera baru yang benar-benar saya buat sendiri. Sehingga berdirilah LoPro Adventure yang saat ini berdiri dan saya perjuangkan untuk terus eksis di dunia perpariwisataan Indonesia.

Beberapa minggu lalu sebelum postingan ini saya buat, saya bertemu seorang pengusaha terkenal di Banyuwangi yang tak asing di dunia pariwisata, Bapak Iwan (Setiawan Subekti), Beliau adalah pemilik Sanggar Genjah Arum yang sangat terkenal bagi kalangan Petinggi dan Artis ibukota. Banyak sekali orang-orang penting yang sengaja membuat jadwal kesana ketika berkunjung di Banyuwangi. Beliau mengusulkan untuk mengganti nama LoPro ketika di tengah perbincangan saya beri kartu nama. Menurutnya, mindset Low Profile kurang cocok untuk sebuah bisnis. Beliau mengusulkan nama HiPro, harapannya adalah agar mencapai Hi Profit and Hi Profile. Namanya juga usulan, bisa dipakai bisa juga diabaikan. Dan saya memilih untuk menangguhkan. Entah nanti jadi diganti atau tetap Nama LoPro yang saya pakai. karena menurut saya, LoPro sangat enak dieja dan lebih mudah familiar di telinga semua orang, semua kalangan dan semua warga negara. Perihal kemungkinan Low Profit, hal itu hanya sebuah stigma negatif dan ketakutan yang tak beralasan. karena maju tidaknya sebuah usaha bukan dari perkataan orang, tapi dari kerja keras, upaya cerdas dan kreatif dari orang-orang yang ada di dalamnya.

Semoga menginspirasi,

Agus
LoPro Adventure

Kamis, 09 April 2015

Ada Afrika di Pulau Jawa

Ada berapa sajian yang ditawarkan Taman Nasional Baluran yang sanggup anda tolak? Mulai dari hutan musim, hutan pantai mangrove di pantai Bama, padang rumput / savanna dengan segala daya tarik dan keberagaman satwa-satwanya, serta yang tak kalah mencuri perhatian adalah hutan sepanjang tahun atau yang telah lazim disebut Evergreen Forest. 

Lebih nikmat rasanya untuk mengurangi kecepatan kendaraan anda saat sedang melewati teduhnya kanopi-kanopi alami di sepanjang jalur ini. Selain untuk menikmatinya, juga agar menyisakan moment yang akan anda rasakan saat ayam hutan, burung merak dan satwa-satwa lainnya sedang melintas di depan mobil seolah sedang menyapa anda. 

Mengapa evergreen begitu rindang sepanjang tahun meskipun di savanna sebelahnya tengah mengalami kekeringan? Pertanyaan yang sangat lazim dilontarkan oleh para turis. Hal ini dikarenakan adanya fenomena geografis, yakni akibat evaporasi dari daerah pantai yang tertahan karena adanya Gunung Baluran, sehingga hasil evaporasi tersebut membentuk awan diatas evergreen untuk dapat menurunkan hujan sewaktu-waktu. 

Lebih jauh ke dalam memasuki kawasan Taman nasional, anda akan melihat savanna yang dalam sekejap menghipnosis benak anda, seolah berada di salah satu taman nasional di benua Afrika, serengetti. maka sangatlah lazim tempat ini disebut The Africa Van Java. 

Waktu yang paling tepat untuk mulai mengemas barang-barang anda dan bersiap menuju kesana adalah pada saat musim kemarau antara bulan mei hingga oktober, saat yang pas untuk dapat melihat lebih jelas perbandingan savanna yang mulai mengering dan Evergreen yang tetap hijau dan menyejukkan. Pada bulan-bulan itu juga, Bos Javanicus Javanicus (Banteng), satwa lain seperti monyet, rusa dan babi hutan lebih rajin keluar dari hutan untuk minum, menuju bekol yang lebih banyak terdapat sumber air. 

Pada ujung penelusuran, kita akan menemukan bama, hutan bakau berikut pantainya yang melengkapi perjalanan yang tak sedikit yang bilang adalah cukup melelahkan. Lebih karena jarak yang lumayan jauh jika diukur dari pintu masuk. kemudian alasan lain adalah akses jalan yang masih belum terlalu nyaman dilalui kendaraan, sehingga perjalanan begitu terasa melelahkan. Namun setelah melihat semua spot di dalam taman nasionali Baluran, semuanya seakan terbayar lunas tanpa minta kembalian. hehehe. 

source : klikhotel.com

Marilah berkunjung kemari, nikmati eksotisme dan pesona alamnya, serta ikutlah berperan menjaga dan melestarikan warisan berharga dari pertiwi nusantara, agar tak hanya cerita nostalgia yang dapat anda persembahkan untuk anak cucu kita di masa yang akan datang.

- Agus NH 
LoPro Adventure

Rabu, 08 April 2015

Serpihan Surga di Hutan Purba, Alas Purwo

Anda salah satu penikmat pantai? Ada lagi suguhan menarik yang ditawarkan alam Banyuwangi yang siap memanjakan mata. Pantai Pancur, begitulah disebutnya karena di dekat pantainya terdapat sungai yang airnya mengalir diantara kanopi-kanopi hutan pinggir pantai dengan tanah yang sedikit terjal sehingga terdapat beberapa pancuran. Kapanpun anda berkunjung kesini, air jernihnya akan selalu menyapa karena ia mengalir sepanjang tahun. ini salah satu hal yang menjadi daya tarik pantai ini, selain sunsetnya yang sangat indah, seakan berbisik untuk memberitahu anda bahwa inilah saat yg tepat untuk mengabadikan momennya. disekitar pancur juga terdapat karang mati yang berwarna hitam dan disebut Parang Ireng, memiliki pasir berukuran agak besar yang disebut pasir gotri. 

Pantai ini terletak sejauh 5 km dari pintu masuk Taman Nasional Alas Purwo. Memiliki garis pantai yang panjang dengan pasir putihnya serta lumut-lumut hijau yang menempel pada bebatuan dan karangnya. fasilitas yang disediakan meliputi kantin, mushola dan pos penjagaan 24 jam. Pantai ini terletak di persimpangan antara jalur menuju pantai plengkung -surga para peselancar- dengan jalur menuju beberapa goa yang kental dengan kesan mistisnya (goa istana, goa Mayangkoro dan goa Padepokan). 

Di sekitar hutan dekat pantai ini juga terdapat kijang, monyet ekor panjang serta berbagai spesies burung yang bersiap menyambut kedatangan anda. Suara satwa saling bersahutan dapat anda dengar, begitu harmonis dengan suara debur ombak pantai selatan. begitu asri dan masih terjaga kelestariannya. 

Jadilah saksi akan keindahan alamnya, serta ikutlah berperan dalam kelestariannya. Tugas mulia kita adalah menjaganya agar tetap lestari, agar anak cucu kita tak hanya mendapat warisan cerita, tetapi satu bentuk keindahan yang nyata. 

Agus NH 
LoPro Adventure


Selasa, 07 April 2015

Kawah Ijen, Primadona Mempesona di Sunrise of Java

Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.

Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowos dan Banyuwangi.
Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya.
Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.


Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jaral Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditemput sekitar 2,5 jam.
Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.
sumber : www.eastjava.com